close

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN


Disusun oleh :
Aji Fitriyan Hidayat              (01) LT-3A
Dafit Setiawan                       (07) LT-3A
Latif Hidayatullah                 (13) LT-3A
Siti Khusnul Khatimah         (19) LT-3A

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2016


PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
1.      Tujuan
            Setelah melaksanakan praktek mahasiswa diharapkan dapat :
Ø  Mengukur Tahanan Pentanahan dengan baik dan benar.
Ø  Mengetahui tahanan yang baik untuk pentanahan.
Ø  Mengetahui  tahanan jenis tanah.
Ø  Menghitung tahanan jenis tanah setelah melakukan pengukuran tahanan tanah di sekitar kampus.
Ø  Mengetahui cara untuk memperkecil nilai tahanan, agar di dapat tahanan yang baik digunakan dalam pentanahan.

2.      Teori Dasar
            Sistem pentanahan digunakan sebagai pengaman langsung terhadap peralatan dan manusia bila terjadinya gangguan tanah atau kebocoran arus akibat kegagalan isolasi dan tegangan lebih pada peralatan jaringan distribusi. Petir dapat menghasilkan arus gangguan dan juga tegangan lebih dimana gangguan tersebut dapat dialirkan ke tanah dengan menggunakan sistem pentanahan. Sistem pentanahan yang digunakan baik untuk pentanahan netral dari suatu sistem tenaga listrik, pentanahan sistem penangkal petir dan pentanahan untuk suatu peralatan khususnya dibidang telekomunikasi dan elektronik perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena pada prinsipnya pentanahan tersebut merupakan dasar yang digunakan untuk suatu sistem proteksi. Tidak jarang orang umum atau awam maupun seorang teknisi masih ada kekurangan dalam memprediksikan nilai dari suatu hambatan pentanahan. Besaran yang sangat dominan untuk diperhatikan dari suatu sistem Pentanahan adalah hambatan sistem suatu sistem pentanahan tersebut. Tujuan utama dari adanya grounding sistem pentanahan ini adalah untuk menciptakan sebuah jalur yang low-impedance (tahanan rendah) terhadap permukaan bumi untuk gelombang listrik dan transient voltage. Penerangan, arus listrik, circuit switching dan electrostatic discharge adalah penyebab umum dari adanya sentakan listrik atau transient voltage. Grounding sistem pentanahan yang efektif akan meminimalkan efek tersebut. Pengukuran tahanan pentanahan bertujuan untuk mengetahui besarnya tahanan pentahanan dari beberapa kondisi tanah.Nilai tahanan yang baik yaitu 0 Ω - 5 Ω. Untuk nilai tahanan di berbagai tempat itu berbeda sesuai dengan kondisi tanahnya. Indonesia sendiri memiliki 3 kondisi tanah meliputi, tanah berair, tanah liat, dan tanah berbatu. Karena kami berdomisili di daerah Tembalang Semarang, maka kai mengukur nilai tahanan pentanahan di sekitar kampus POLINES. Jenis tanah di Tembalang sendiri merupakan jenis tanah liat. Kemudian pengukuran juga menggunakan elektroda yang terbuat dari tembaga dengan diameter 1,5 cm yang di pasang vertikal atau di tanam di tanah dan septicktank. Alat yang paling utama untuk pengukuran yaitu Earth Resistance Tester. Alat ini berfungsi untuk menampilkan nilai tahanan pentanahan yang terukur dengan kemampuan mengukur sampai 1999 Ω. 
3.      Alat dan Bahan
1.      Martil                                                       1   buah
2.      Elektroda batang bantu                            2   buah
3.      Meteran                                                    1   buah
4.      Kabel penghubung                                   secukupnya
5.      Earth Resistance Tester                            1   buah
6.      Elektroda tes                                            1   buah

4.      Gambar Rangkaian



5.      Langkah Kerja
a.       Mempersiapkan peralatan dan bahan.
b.      Mengecek tegangan baterai dengan menghidupkan Digital Earth Resistance Tester. Jika layar tampak bersih tanpa simbol baterai lemah berarti kondisi baterai dalam kondisi baik. Jika layar menunjukkan simbol baterai lemah atau bahkan layar dalam keadaan gelap berarti baterai perlu di ganti.
c.       Membuat rangkaian pengujian seperti pada gambar rangkaian dengan menanam elektroda utama dan elektroda bantu. Tanam elektroda dengan martil. Jika menjumpai lapisan tanah yang keras sebaiknya jangan memaksakan penanaman elektroda.
d.      Menentukan jarak antar elektroda  bantu minimal 5 meter dan maksimal 10 meter.
e.       Mengecek penghubung atau penjepit pada elektroda utama dan elektroda bantu dengan mensetting range switch ke 2000 Ω dan tekan tombol “PRESS TO TEST”. Jika tahanan elektroda utama terlalu tinggi atau menunjukkan simbol “. . . “ yang berkedip – kedip maka perlu dicek penghubung atau penjepit pada elektroda utama.
f.       Melakukan pengukuran. Mensetting range switch ke posisi yang di inginkan dan tekan tombol “ PRESS TO TEST “ selama beberapa detik.
g.      Mencatat nilai tahanan yang muncul pada layar ERT.
h.      Mengembalikan posisi tombol “ PRESS TO TEST “ ke posisi awal.
i.        Melakukan pengujian tahanan untuk kedalaman elektroda utama yang berbeda dengan langkah yang sama


6.      Hasil Pengukuran
Kedalaman Elektroda (m)
Elektroda
Nilai Tahanan hasil pengukuran
 ( Ω )
6
1
10,9
6
2
5,09
3
3
12,53

Ø  Tahanan Jenis lapisan tanah Elektroda 1



Ø  Tahanan Jenis lapisan tanah Elektroda 2

Ø  Tahanan Jenis lapisan tanah Elektroda 3

Ø  Tahanan Jenis lapisan tanah Elektroda 1 dan Elektroda 2 di Paralel

7.      Kesimpulan
            Pada praktik pengukuran tahanan pentanahan ini, kami dapat melaksanakan praktek dengan lancar. Dari hasil pengukuran di atas dapat diambil kesimpulan meliputi :
1.             Sistem pentanahan digunakan sebagai pengaman langsung terhadap peralatan dan manusia bila terjadinya gangguan tanah atau kebocoran arus akibat kegagalan isolasi dan tegangan lebih pada peralatan jaringan distribusi.
2.             Pengukuran tahanan pentanahan ini menggunakan Digital Earth Resistance Tester dengan merk KYORITSU.
3.             Peralatan pengukuran tahanan pentanahan terdiri dari Digital Earth Resistance Tester, elektroda utama, elektroda bantu, meteran, martil dan kabel penghubung.
4.             Kabel hijau di pasang di elektroda utamanya, kabel kuning dan merah digunakan untuk elektroda bantu yang ditanam denan jarak 5 – 10 m dari elektroda utamanya.
5.             Dengan melihat hasil pengukuran tahanan pentanahan, nilai tahanannya masih belum mendekati tahanan yang baik untuk pengaman (grounding). Karena pada saat praktikum kondisi tanah kering dan kemarau panjang.
6.             Untuk memperkecil nilai tahanan tanah di siram air, dikasih air garam atau pun dikasih arang. Nilai Tahanan pentanahan yang baik untuk (grounding) antara 0 – 5 ohm. Pada hasil pengukuran di atas kita mengambil data setelah elektroda utamanya kami siram dengan air sebanyak 1,5 liter. Agar nilai tahanan nya mendekati nilai 5 ohm.

5 Responses to "LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN"

  1. Data arus dari mana knp In x 600-1 = 6.37?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Arus nominal yang di gunakan tertera pada namplate earth tester yakni 4.6 mA jadi nilai 4.6 × 1600- 1 = 6.37

      Delete
  2. mas tanya donggg, a = 1,5 cm itu apa yaa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo kak Terimakasih sudah berkunjung di website kami, A pada rumus di atas yaitu Diameter elektroda dalam satuan (meter) Nilainya 1,5 cm = 0,015 m gitu kak,
      Selamat berkunjung kembali di website kami kak

      Delete
  3. Standar pengukuran untuk neutral genset brp Ohm, dan untuk body genset brp Ohm..

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel