close

Sifat-sifat Magnet dari Suatu Bahan

Klasifikasi Bahan Magnet
Berdasarkan sifat kemagnetan, klasifikasi bahan-bahan magnet dibagi menjadi 2 kelas sebagai berikut.

  1. Bahan magnetik atau bahan feromagnetik adalah bahan yang dapat ditarik oleh magnet. Contohnya, yaitu: besi, baja, nikel, kobalt, dan sejenisnya.
  2. Bahan bukan magnetik adalah bahan yang tidak memiliki sifat dari bahan magnetik. Bahan bukan magnetic dibagi menjadi dua macam sebagai berikut.


  • Bahan paramagnetik adalah bahan yang tidak memiliki sifat dari bahan feromagnetik, misalnya: aluminium, platina, sulfat, tembaga, dan timah.
  • Bahan diamagnetik adalah bahan yang ditolak oleh sebuah magnet yang kuat, misalnya: seng, bismuth, emas, dan raksa.

Kemagnetan
Terdapat beberapa pengertian kemagnetan seperti arus permukaan ekivalen, intensitas magnet, suseptibilitas magnet, permeabilitas magnet, kurva histeresis, dan bahan feromagnet seperti yang dijelaskan berikut ini.

  • Arus Permukaan ekivalen

Pada perngertian kemagnitan tentang arus permukaan ekivalen dapat dilihat berdasarkan penampang toroida yang memuat bahan magnet. Pada penampang toroida tersebut diibaratkan terdapat beberapa rangkaian tertutup yang dilalui arus yang searah dengan jarum jam. Hal ini seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.1 berikut ini.






Gambar 4.1 (a) Penampang Toroida, (b) Arus Ekivalen
  1. Baca Juga LAPORAN PRAKTIKUM MESIN PENGHEMBUS UDARA (AIR BLAST)
  2. Baca Juga LAPORAN PRAKTIKUM PANEL KONTROL MESIN PENGGILING (MILLING)
  3. Baca Juga LAPORAN PRAKTIKUM PANEL KONTROL MESIN PEMANAS (TANUR LISTRIK)
Pada Gambar 4.1 (a) Penampang Toroida, setiap tempat persinggungan antara dua rangkaian tertutup kecil-kecil tersebut selalu dijumpai dua arus yang arahnya berlawanan, sehingga dalam bahan dihasilkan arus yang samadengan nol, sedang dipermukaan hanya terdapat arus yang arahnya ke satu arah, tidak ada arus lain yang mengimbangi, sehingga secara keseluruhan yang ada hanya arus permukaan saja, arus permukaan semacam ini disebut arus permukaan ekivalen yang dapat dilihat pada Gambar 4.1 (b).

  • Intensitas Magnet

Jika di dalam medan listrik kita mengenal kuat medan listrik dilambangkan dengan simbol E dan pergeseran listrik dengan simbol D, dimana dan merupakan permitifitas medium, maka dalam medan magnet selain besaran     induksi magnet atau (vektor) , juga dikenal besaran intensitas magnet yang diberi simbol vektor . Vektor memiliki arah yang sama dengan vektor . Dalam hal ini, intensitas kawat dapat dilihat pada Gambar 4.2 sebagai berikut.



Gambar 4.2  Konsep Intensitas Magnet

3Suseptibilitas dan Permeabilitas Magnet
Jika ditinjau dari suatu toroida yang di dalamnya diberi medan magnet. Dengan adanya arus permukaan ekivalen, induksi magnet dalam bahan magnet selain diakibatkan oleh arus dalam kawat arus juga diakibatkan oleh arus permukaan ekivalen, sehingga induksi magnet dalam toroida yang mengandung bahan magnet
4.Kurva Histeresis
Histeresis adalah tertinggalnya rapat fluks (B) terhadap perubahan kuat medan magnet atau instensitas magnet (H) pada rangkaian magnetik. Digambarkan dalam Gambar 4.3 bentuk kurva sebagai berikut.




Histeresis dapat mengakibatkan timbulnya rugi-rugi dalam bentuk panas yang dinamakan rugi histeresis. Besarnya sebanding dengan area yang dibentuk oleh kurva histeresis.

  1. Baca Juga PROGRAM HEMAT ENERGI LISTRIK RUMAH PRIBADI
  2. Baca Juga AUDIT ENERGI MATA KULIAH MANAGEMEN ENERGI   
  3. Baca Juga MAKALAH PROSES PELEBURAN BAJA

0 Response to "Sifat-sifat Magnet dari Suatu Bahan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel